5 Gangguan Kesehatan Seksual Yang Perlu Diwaspadai
:
Jakarta - Banyak wanita yang tak mengindahkan kesehatan seksualnya. Terkadang mereka juga terlalu malu untuk membicarakannya. Padahal seharusnya para wanita harus mewaspadai setiap masalah dan gangguan kesehatan seksual yang dialami, agar tak menjadi lebih buruk.
Untuk itu tak ada salahnya untuk mengetahui beberapa gangguan kesehatan seksual yang umum dialami wanita, serta penanggulangannya, seperti yang dikutip dari Sheknows berikut.
1. Keputihan
Keputihan adalah masalah kesehatan seksual yang paling umum dialami wanita.
Menurut Dr. Rachel Bregman dari New York Presbyterian Hospital, selama keputihan itu tidak berwarna dan berbau, maka tidak ada yang berbahaya. Menurutnya keputihan adalah tanda-tanda perubahan hormon yang terjadi di tubuh wanita. Namun ketika keputihan itu berubah warna dan mulai menimbulkan bau yang tidak sedap, maka itu berarti terjadi infeksi pada saluran vagina Anda.
Infeksi pada saluran vagina dapat disebabkan oleh pemakaian produk kebersihan yang tidak tepat. Misalnya membersihkan vagina dengan sabun biasa. Hal itu dapat menyebabkan ketidakseimbangan PH pada vagina, sehingga menimbukan infeksi. Namun hati-hati, pemakaian produk pembersih vagina berlebihan pun juga dapat menyebabkan keputihan.
2. Pendaharan di luar jadwal menstruasi
Pendarahan atau bercak darah di luar jadwal mentruasi bukanlah hal yang membahayakan. Menurut Dr. Adeeti Gupta, dokter spesialis kandungan dari New York, bercak darah normal saja terjadi di masa-masa ovulasi.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan, jika bercak darah terus muncul selama 2 hari lebih, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter ahli. Pendarahan itu bisa berarti Anda menderita infeksi pada vagina, adanya polip di leher rahim, atau tumor rahim.
3. Rasa sakit saat bercinta
Bagi Anda yang sudah lama menikah, rasa sakit saat berhubungan seks bisa berarti masalah serius. Dr. Diana Ramos, spesialis kandungan mengungkapkan bahwa, rasa sakit saat bercinta bisa berarti Anda menderita endometriosis atau infeksi pada dinding vagina.
4.Vagina renggang pasca melahirkan
Banyak wanita yang merasa ukuran vaginanya tak lagi kembali seperti semula pasca melahirkan. Dr. Inga Zilberstein , spesialis kandungan menyebutkan bahwa ada kemungkinan bentuk vagina tak langsung kembali seperti semula. Namun ia juga meminta para wanita untuk jangan putus asa. Karena otot dinding vagina bisa kembali kencang dengan latihan seperti senam kegel. Artikel ini juga bisa membantu Anda untuk mengembalikan bentuk vagina seperti semula.
5. Urin keluar saat penetrasi
Hal di atas juga diderita beberapa wanita. Memang tidak berbahaya, namun rasa malu yang timbul di depan pasangan akan membuat kegiatan bercinta menjadi kacau.
Keluarnya urin saat bercinta bisa disebabkan oleh tekanan-tekanan yang terjadi di kandung kemih saat proses penetrasi. Menurut Dr. Prudence Hall, senam kegel juga bisa membantu wanita menahan urinnya keluar saat bercinta.
Jakarta - Banyak wanita yang tak mengindahkan kesehatan seksualnya. Terkadang mereka juga terlalu malu untuk membicarakannya. Padahal seharusnya para wanita harus mewaspadai setiap masalah dan gangguan kesehatan seksual yang dialami, agar tak menjadi lebih buruk.
Untuk itu tak ada salahnya untuk mengetahui beberapa gangguan kesehatan seksual yang umum dialami wanita, serta penanggulangannya, seperti yang dikutip dari Sheknows berikut.
1. Keputihan
Keputihan adalah masalah kesehatan seksual yang paling umum dialami wanita.
Menurut Dr. Rachel Bregman dari New York Presbyterian Hospital, selama keputihan itu tidak berwarna dan berbau, maka tidak ada yang berbahaya. Menurutnya keputihan adalah tanda-tanda perubahan hormon yang terjadi di tubuh wanita. Namun ketika keputihan itu berubah warna dan mulai menimbulkan bau yang tidak sedap, maka itu berarti terjadi infeksi pada saluran vagina Anda.
Infeksi pada saluran vagina dapat disebabkan oleh pemakaian produk kebersihan yang tidak tepat. Misalnya membersihkan vagina dengan sabun biasa. Hal itu dapat menyebabkan ketidakseimbangan PH pada vagina, sehingga menimbukan infeksi. Namun hati-hati, pemakaian produk pembersih vagina berlebihan pun juga dapat menyebabkan keputihan.
2. Pendaharan di luar jadwal menstruasi
Pendarahan atau bercak darah di luar jadwal mentruasi bukanlah hal yang membahayakan. Menurut Dr. Adeeti Gupta, dokter spesialis kandungan dari New York, bercak darah normal saja terjadi di masa-masa ovulasi.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan, jika bercak darah terus muncul selama 2 hari lebih, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter ahli. Pendarahan itu bisa berarti Anda menderita infeksi pada vagina, adanya polip di leher rahim, atau tumor rahim.
3. Rasa sakit saat bercinta
Bagi Anda yang sudah lama menikah, rasa sakit saat berhubungan seks bisa berarti masalah serius. Dr. Diana Ramos, spesialis kandungan mengungkapkan bahwa, rasa sakit saat bercinta bisa berarti Anda menderita endometriosis atau infeksi pada dinding vagina.
4.Vagina renggang pasca melahirkan
Banyak wanita yang merasa ukuran vaginanya tak lagi kembali seperti semula pasca melahirkan. Dr. Inga Zilberstein , spesialis kandungan menyebutkan bahwa ada kemungkinan bentuk vagina tak langsung kembali seperti semula. Namun ia juga meminta para wanita untuk jangan putus asa. Karena otot dinding vagina bisa kembali kencang dengan latihan seperti senam kegel. Artikel ini juga bisa membantu Anda untuk mengembalikan bentuk vagina seperti semula.
5. Urin keluar saat penetrasi
Hal di atas juga diderita beberapa wanita. Memang tidak berbahaya, namun rasa malu yang timbul di depan pasangan akan membuat kegiatan bercinta menjadi kacau.
Keluarnya urin saat bercinta bisa disebabkan oleh tekanan-tekanan yang terjadi di kandung kemih saat proses penetrasi. Menurut Dr. Prudence Hall, senam kegel juga bisa membantu wanita menahan urinnya keluar saat bercinta.
0 komentar:
Posting Komentar